KESEHATAN KERJA
A. Definisi
Kesehatan Kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat, pekerjaan dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut.
Jadi kesehatan kerja merupakan suatu bentuk memperoleh derajat kesehatan di tempat kerja.
B. Beban tambahan pada kesehatan kerja
Beban tambahan merupakan kondisi dimana seorang pekerja atau karyawan yang bersangkutan dalam perkejaan tersebut harus mengatasi pekerjaan lain diluar jam kerja hari biasa. Beban tambahan dikelompokkan menjadi 5 bagian, yakni:
a. Faktor fisik, misalnya: penerangan/pencahayaan yang tidak cukup, suhu udara yang panas, kelembapan yang tinggi atau rendah, suara yang bising, dan sebagainya.
b. Factor kimia, yaitu bahan-bahan yang menimbulkan gangguan kerja, misalnya: bau gas, uap atau asap, debu, dan sebagainya.
c. Factor biologi,binatang atau hewan dan tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan pandangan tidak enak dan mengganggu, misalnya: nyamuk, lalat, kecoa, lumut, tanaman yang tidak teratur, dan sebagainya.
d. Factor fisiologis, yakni peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh atau anggota badan, misalnya: meja atau kursi yang terlalu tinggi atau terlalu pendek.
e. Factor social-psikologis, yaitu suasana kerja yang tidak harmonis, misalnya: adanya klik, gossip, cemburu, dan sebagainya.
C. Kapasitas Kerja
Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan ang didasarkan pada tingkat pendidikan dan pengalaman bekerja.
Kapasitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor,diantaranya :
1. Gizi dan kesehatan
Pemberian makanan tambahan bagi tenaga kerja,terutama bagi pekerja kasar merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan produktifitas kerja.
2. Genetic
3. Lingkungan
4. Pengalaman
5. Pendidikan
Semakin tinggi keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja,semakin efisien badan,tenaga dan pemikiran serta mental dalam melaksanakan pekerjaan.
D. Alat pelindung diri
Pengertian dari APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat yang digunakan untuk melindungi seluruh bagian tubuh yang kemungkinan berpotensi bahaya
Penggunaan APD merupakan bagian dari kewaspadaan
Jenis Alat Pelindung Diri :
1) Topi
Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat –alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala / rambut petugas dari percikan bahan bahan dari pasien
2) Sarung tangan
Melindungi tangan dari kontak dengan darah , cairan tubuh, sekret, ekskreta, mukosa, kulit yang tidak utuh, dan benda yang terkontaminasi
3) Masker
Mencegah penularan akibat mikroorganisme jika ada orang yang batuk,bersin
4) Kaca mata
Untuk melindungi mata jika mungkin ada benda tajam yang tidak sengaja jatuh atau mengarah ke mata
5) Baju kerja/Jas
Melindungi petugas dari kemungkinan genangan / percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dpt mencemari baju petugas
6) Sepatu karet
Melindungi kaki petugas dari tumpahan / percikan darah , cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tudukan benda tajam / kejatuhan alat kesehatan
E. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan hazard di tempat kerja.
Faktor Lingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai penyebab timbulnya Penyakit Akibat Kerja. Sebagai contoh antara lain debu silika dan Silikosis, uap timah dan keracunan timah.
Penyakit akibat kerja bisa dipengaruhi oleh :
1. Kebisingan
mempengaruhi kesehatan, antara lain dapat menyebabkan kerusakan pada indra pendengaran sampai pada ketulian. Katagori bising mencapai 60 dB.
2. Penerangan
Kurangnya pencahayaan di dalam pekerjaan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental bagi para karyawan.
Gejalannya antara lain : sakit kepala, menurunnya komsentrasi, menurunnya kemampuan intelektual. Penerangan yang redup maupun silau dapat menyebabkan penyakit antara lain :
- Kelelahan mata yang berakibat berkurangnya daya dan efesiensi.
- Kelelahan mental
- Kerusakan pada mata
- Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di bagian mata
- Meningkatnya kecelakaan kerja
3. Bau-bauan
Mengganggu kenyamanan kerja. Bau bauan sebenarnya merupakan jenis pencemaran udara, yang tidak hanya mengganggu penciuman tetapi juga dari segi higene umumnya. Dalam kaitan kesehatan kerja perlu dibedakan antara penciuman dan kelelahan penciuman. Dikatakan penyesuaian penciuman apabila indra penciuman menjadi kurang peka setelah di rangsang oleh bau bauan secara terus menerus. Sedangkan kelelahan penciuman ialah apabila seseorang tidak mungkin mampu mencium kadar bau yang normal, setelah mencium kadar bau yang lebih kuat.
Comments
Post a Comment